Konspirasi memang bisa merupakan permasalahan yang sangat pelik, bisa jadi kita tidak akan menyangka bahwa seorang pelacur pinggir jalan bisa dijadikan ujung tombak dan umpan awal untuk memulai sebuah konspirasi besar menjatuhkan pemerintahan. Apalagi jika sudah melibatkan dunia inteljen yang memang terlatih dalam seluk-beluk dunia propaganda dan konspirasi politik, yang tentunya hal-hal itu tidak sesederhana kasus pencurian ayam.
Masalah rekaman antara Antasari vs Rhani Juliani
Indikator kuat yang mengarah upaya konspirasi itu dapat dilihat dari rekaman pembicaraan Antasari dan Sigid Haryo Wibisono di rumah Sigid di Jalan Pati Unus dan pertemuan terencana Antasari dengan Rhani Juliani di kamar 803 Hotel Gran Mahakam pada awal 2009 lalu.
Pengacara Antasari , Muhammad Assegaf mengatakan ,"Apa kepentingan merekam, kalau tidak mau merekayasa? Itu bukti yang sangat telanjang. Kalau ini (pertemuan Antasari-Sigid) wajar, kenapa mesti direkam? Mereka kan berteman baik," dan "Saya kira masyarakat sudah tahu ternyata konspirasi yang dialami Pak Antasari dimulai dengan Rhani di dalam rekaman. Ini namanya apa kalau bukan konspirasi,"
Kalau kita penyidik, sederhana sekali sebetulnya (mengungkap aktor konspirasi). Tidak perlu berdalih, simple-nya di mana? Pertama, ya siapa yang mengirim SMS itulah yang penting. Dengan begitu kita bisa tahu siapa yang menyuruh dia (Sigid dan Rhani). Kedua, si Rhani itu, kenapa dia mau direkam dan disuruh-suruh bertemu di kamar 803 itu padahal kan dia sudah dewasa," kata kuasa gukum Antasari lainnya ,Juniver Girsang.
No comments:
Post a Comment